Tinjau Banjir di Taluditi, Bupati Saipul Imbau Warga Tetap Waspada

TINELO.ID, POHUWATO – Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga didampingi Kadis Pertanian, Kamri Alwi, Sekretaris Dinas PU, Sadirun dan Camat Taluditi, Riko Ali Idrus meninjau beberapa titik banjir yang diawali dari lahan pertanian yang ada di Desa Panca Karsa 1 yang terendam akibat meluapnya air sungai malango, Kamis, (14/7/2022).

Kemudian di Desa Tirto Asri Bupati Saipul menyaksikan puluhan rumah masih terendam meski airnya sudah mulai surut, banjir luapan sungai kalimas itu setinggi 1 sampai 1,5 meter yang dialami puluhan KK pada Rabu kemarin.

Berdasarkan informasi bahwa saat ini pihak dari BPBD dan Dinas Sosial sedang berada di desa tirto asri untuk persediaan dapur umum.

Total yang terdampak banjir di kecamatan taluditi kurang lebih 1.371 jiwa yaitu di Desa Tirto Asri 1.138 jiwa, Desa Makarti Jaya 33 jiwa dan Desa Panca Karsa 1, sekitar 200 jiwa.

Pihak dapur umum rencananya 3 hari kedepan masih standby dan tetap tergantung pada cuaca saat ini, artinya bisa saja lebih bila musin penghujan masih tinggi. Selain itu puluhan haktare jagung milik petani di kecamatan sudah 4 kali dilalui oleh banjir kiriman dan terakhir pada Rabu, 13 Juli malam kemarin.

Bupati Saipul Mbuinga berharap kepada masyarakat untuk tetap waspada karena melihat curah hujan yang terbilang cukup tinggi akhir-akhir ini.

” Dihimbau agar masyarakat pohuwato khususya yang menjadi langganan banjir untuk cepat menghindar dan menyelamatkan diri ketika banjir sudah masuk ke pemukiman warga,”imbau Saipul.

“Kita semua tidak menginginkan ada yang terjadi di masyarakat, namun tentu apa yang dialami oleh warga menjadi perhatian pula. Kita berdoa semoga tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,”harapnya.

Kepada pihak BPD dan Dinas Sosial, Bupati Saipul berharap untuk tetap steril di lokasi untuk membantu warga terutama persediaan air bersih dan dapur umum.

Selanjutnya, pemerintah kabupaten pohuwato kata Bupati Saipul berharap kiranya pihak Kementerian PUPR melalui BWS Sulawesi II untuk dapat meninjau ke lokasi dan dapat menangani segera persoalan banjir tersebut yang sering terjadi berulang ketika curah hujan tinggi dan mengingat sungai tersebut merupakan kewenangan BWS Sulawesi II.

Sementara itu Sekretaris Dinas PU, Sadirun menambahkan, banjir yang terjadi di kecamatan taluditi akibat intensitas curah hujan yang tinggi yang mengakibatkan daya tampung sungai tidak mampu akibat pendangkalan sedimentasi dan tidak adanya tanggul sungai.

“Sehingganya terjadi luapan dari sungai kalimas yang merupakan hulu sungai randangan, ” tukasnya.

Sebelumnya, intensitas curah hujan yang tinggi yang terjadi di Kabupaten pohuwato mengakibatkan beberapa kecamatan terendam, sebut saja berupa Kecamatan Taluditi, kecamatan Patilanggio, Kecamatan Paguat dan kecamatan marisa.

Di Kecamatan Taluditi misalnya, belum sebulan ini sudah 4 kali mengalami banjir akibat luapan air sungai malango dan sungai kalimas.

Pos terkait